seamo - mother

Selasa, 28 Juli 2015

-_-

Long time no see Haiii
jam berapa ini? 22.14
ah masih terlalu gasik buat bobo cantik. Sebenernya bingung mau ngapain. Mata si udah ngantuk tapi belum bisa buat terpejam.
jadi iseng-iseng buka blog gaje ini deh.
Tapi ya bingung juga mau nulis apaan, kan gaje -____- ahaha

emmm uuummm immm ammm ommm

gini aja deh apa ya hehe

jadi lebaran kan belum ada sebulan kan, apa udah sebulan yang lalu yak? ah bodo amat.
Pokoknya gini pas lebaran kan biasa tuh salam-salaman, nah kan udah jadi tradisi di keluarga kami kalo lebaran itu muter-muter buat silaturahmi sambil nyariin kastengel yang enak terus dibandingin rasanya *eh (ralat: itu kerjaanku doang kok :D)
Tibalah di suatu tempat dimana sang putri bertemu dengan pangeran impiannya (halah kampretttt banget bahasanya alay jijay)
nggak nggak jadi di suatu tempat tadi aku kan salaman sama. . . ya itulah pokoknya ya nggak tau siapa -____-


aduh abang kamu kok makin plus plus si emang kalo di sana makan apaan? hahah

sebenernya aku si udah move on ajah tapi setelah liat si abangnya. . .
ya bukannya gagal move on, udah bisa move on kok lagian cukup tahu diri aja, cuma masih suka aja liat gimana penampilan dia, berkharisma banget dia pokoknya.


maafkan saya yah mas kalo ada kejanggalan sifat saya saat bertemu Anda, mungkin itu yang namanya salting kali mas. Maklumi aja yak. Masnya maklum kan? Ya gimana si ketemu orang ganteng mana nggak salting coba. Seneng-seneng dikatain ganteng (apasih -_-)


Jadi gini aku amat sadar diri dan sepenuhnya tahu diri kok, tapiiiiiii
tapinya itu kalo emang barangkali, ini barangkali ya kan kita nggak jadi sekampus bersama tuh barangkali kan yak kita bisa hidup bersama *eh (tetep aja ngarep mah itu namanya)


ahaha udah ah basi banget ini omongan.
Abaikan. Bai.

Sabtu, 04 Juli 2015

My Essay One Years Ago

Hidupku Dulu, Kini, dan Nanti

Kegagalan bukanlah sebuah akhir dari lembar buku kehidupan. Namun kegagalan adalah langkah persiapan untuk menuju kesuksesan. Sebelumnya, saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Neni Nurhayati, demikian nama yang kakek berikan untukku 18 tahun silam. Harapannya agar cucunya bisa bersinar secerah layaknya cahaya di kelak nanti, tidak hanya dalam urusan dunia, namun juga dalam urusan akhirat pastinya. Saya lahir di kota tercinta, kota Purwokerto, dari keluarga dengan latar belakang yang sederhana.

Masa SMA memanglah masa yang begitu berkesan. Begitu banyak kisah yang mungkin akan menghabiskan berlembar-lembar halaman untuk menuliskan kisah di masa ini. Tidak hanya kisah soal kesenangan saja, namun kisah haru-biru pun pasti kita alami.

Menjelang ujian nasional, saat teman-teman se-Indonesia meributkan soal kunci jawaban, saya dan teman-teman baik saya berusaha dan berdo’a semaksimal mungkin. Bersimpuh melaksanakan kewajiban dan sunah dari-NYA setiap malam dan sebelum matahari sempat tergelincir. Saat teman-teman lain janjian belajar di bimbel kami janjian untuk belajar bersama di sekolah selepas pulang. Alhamdulillah saya dan teman-teman baik saya lulus Insha’ Allah dengan kejujuran kami. Satu lagi beban tersisa, yaitu menunggu pengumuman SNMPTN. Tibalah waktu pengumuman, hati jelas berdebar. Sesuatu yang tidak enak sempat menghinggapi perasaan, namun coba tuk usir perasaan itu dan perlahan membuka pengumuman. Ternyata, perasaan itu tak salah. Website SNMPTN menyatakan bahwa saya belum bisa menembus PTN ternama di Indonesia yang saya pilih. Sedikit tidak bisa menerima kenyataan perasaan ini. Bahkan, dalam hati sempat menyalahkan orangtua karena mereka tidak merestui keputusan saya untuk kuliah di luar kota. Tapi ya sudahlah. Mungkin pilihanku yang terlalu muluk-muluk atau mungkin juga ibadah yang sempat berhenti saya lakukan pasca kelulusan.

Mulailah saya bangkit lagi belajar dan beribadah layaknya dahulu, saat akan menjelang ujian nasional. Nekad, hanya mendaftar SBMPTN, sedangkan teman-teman lain mencari PTN lain. Sudah sangat pasrah saat itu, namun saya tetap berusaha dan berdo’a. Di hari ujian SBMPTN, merasa soal-soal itu terasa tidak adil untuk alumni siswa SMA biasa seperti saya. Merasa tidak adil karena saya beranggapan soal tersebut seperti soal tingkat OSN. Sepulangnya, muncul fikiran bahwa mungkin saya harus bekerja dahulu satu tahun baru tahun depannya akan mengikuti tes lagi. Hari pengumuman SBMPTN tiba, dan saya tidak mau menatap layar komputer. Saya menyuruh adik untuk membukanya. Ayah dan Ibu ikut menyaksikan layar komputer, melihat pengumuman. Perlahan, Ibu membacakan tulisan di layar yang menyatakan bahwa saya lulus SBMPTN dan diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Purwokerto, yang memang kota kelahiran saya.  Begitu bahagia dan malunya saat itu karena telah menitikkan air mata dihadapan Ayah dan Ibu. Sujud syukur kupanjatkan pada-Nya. Akhirnya, saya mengerti mengapa saya gagal lolos SNMPTN. Mungkin Allah rindu aku bersimpuh lagi pada-Nya, mungkin Dia rindu akan usahaku, atau mungkin juga Dia ingin menyadarkanku bahwa restu orangtua bahwasanya restu-Nya juga. Dan yang terpenting adalah rencana-Nya memang lebih baik daripada rencana kita.


Semoga saja, Allah merestui berbagai cita-cita yang akan ku rengkuh di masa depan. Yang selama ini masih terpendam di dalam hati. Berharap mendapat beasiswa jenjang S2 di Jepang, seusainya menjadi seorang entrepreneur dalam bidang pertanian. Insha’ allah saya akan berusaha agar orangtua tidak menyesal telah melahirkan saya ke dunia ini.


Maafkan bahasa dan kalimat saya yang begitu memilukan ya :')

You Are The One

I thought of this before over a million times
Who would've ever thought that it would be our time?
I just know it, cause you're the one
It ain't a selfish love, when I'm with you
You remind me of Allah, and so I know it's true
I'll just say it: you are the one

Won't you be my BFF (best friend forever) and ever?
Won't you be my partner after this world?
We'll see it, when we believe it together
Dreams are meant to be, cause you're the one for me

I never thought that I would ever feel this way
I ask Allah to bless you every single day
I'll just say it, cause you're the one
And when times are tough, and we've got the world to see
Standing right beside you is where I want to be
I just know it: you are the one

Won't you be my BFF (best friend forever) and ever?
Won't you be my partner after this world?
We'll see it, when we believe it together
Dreams are meant to be, cause you're the one for me

I prayed about this just over a million times
Who would ever thought that I could call you mine?
I just know it, cause you're the one

And when there's gray in our hair and we've not much to do
I want to spend the rest of my days with you
Oh don't you know it?
You are the one, you are the one
Oh won't you be the one?



What do u think about that's words? That's so sweet for me.
Jadi itu lirik lagu dari Raef judulnya You Are The One.
Aku tau lagu ini dari someone.
Someone? Who is it? She/He special for u?
Ahaha embuh -_-
Actually, He is just friend.
Iya cuma temen. Asli deh.
Udah ah cukup keponya.
Emang siapa juga yang kepo (?)

Oh ya liat aja MV lagu ini. So sweet juga loh. Pas liat MV ini jangan lupa berdo'a juga yak biar kaya isi lagu dan MV itu. :D :D :D

Kira-kira gini nih penampakannya udah aku printscreen-kan


Gimana? Duuuhhh.
Baru liat gambarnya aja udah bikin klepek-klepek gimana ngalamin aslinya yah (eh?)
Maafkeun saya -_-

Yaudah itu aja deh.
Ntar malah jadi bongkar aib kelakuan sendiri -_-

Bye fans :-p